(RABU
PUNGKASAN/RABU TERAKHIR BULAN SHOFAR)
Disebutkan dalam kitab
Fathul Majid Linaf’il Abid karya Syeh Ahmad Ad Dairaby halaman77 :
وذكربعض العارفين من اهل الكشف والتمكين انه ينزل فى كل سنة ثلاث
مائة وعشرون الفا من البليات وكل ذلك فى يوم الاربعاء الاخير من شهر صفر فيكون ذلك
اليوم اصعب ايام السنة كلها فمن صلى فى ذلك اليوم اربع ركعات يقرأ فى كل ركعة منها
بعد الفاتحة سورة انا اعطيناك الكوثر سبع عشرة مرة والاخلاض خمس مرات
والمعوذتين مرة مرة ويدعو بعد السلام بهذ الدعاء :
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم يا شديد القوى و يا شديد المحال يا عزيز يا من ذلت لعزتك
جميع خلقك اكفنى من شرّ جميع خلقك يا محسن يا مجمل يا متفضل يا منعم يا مكرم يا من
لااله الا انت برحمتك يا ارحم الرحمين اللهم بسر الحسن واخيه وجده وابيه اكفنى شرّ
هذااليوم وما ينزل فيه يا كافى المهمات يا دافع البليات فسيكفكهم الله وهو السميع
العليم وحسبنا الله ونعم الوكيل ولاحول ولاقوة الا بالله
العلى العظيم وصلى الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم امين يا رب
العالمين
حفظه الله بكرمه من جميع البلايا التى تنزل فى ذلك اليوم ولم
يحم حوله بلية من تلك البلايا الى تمام
السنة
Artinya : Sebagian
orang-orang Arif billah dari Ahli Kasyf dan Tamkin : Sesungguhnya Allah
menurunkan 320.000 balak/bencana pada tiap-tiap rabu terakhir bulan Shafar,
maka hari itu merupakan berat-baratnya hari pada seluruh tahun itu. Barang
siapa yang melaksanakan shalat pada hari itu empat rakaat, pada tiap-tiap
rakaat setelah surat Al Fatihah membaca surat Al
Kautsar 17 kali, surat Ikhlas
5 kali, surat Al
Falaq 1 kali dansurat An Naas 1 kali
setelah salam membaca do’a ini :
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم يا شديد القوى و
يا شديد المحال يا عزيز يا من ذلت لعزتك جميع خلقك اكفنى من شرّ جميع خلقك يا محسن
يا مجمل يا متفضل يا منعم يا مكرم يا من لااله الا انت برحمتك يا ارحم الرحمين
اللهم بسر الحسن واخيه وجده وابيه اكفنى شرّ هذااليوم وما ينزل فيه يا كافى
المهمات يا دافع البليات فسيكفكهم الله وهو السميع العليم وحسبنا الله ونعم الوكيل
ولاحول ولاقوة الا بالله العلى العظيم وصلى الله على سيدنا محمد وعلى
اله وصحبه
وسلم
Dengan menyebut nama
Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, Dzat yang Maha Kuat,
yang Maha Kuasa, yang Maha Perkasa. Wahai dzat yang menjadi rendah setiap orang
karena Kekuasaan-MU. Cukupkanlah diriku dari segala keburukan makhluk-MU. Wahai
Dzat yang selalu membuat kebaikan, Dzat yang menjadikan keindahan, dzat yang
menciptakan keutamaan, Dzat yang memberi kenikmatan, Dzat yang memberikan
segala kemulyaan, Dzat yang tiada tuhan selai ENGKAU. Kasihanilah kami dengan
rahmat-MU, wahai Dzat yang Maha Pengasih. Ya Alloh, dengan karomah Sayyidina
Hasan, saudaranya ( Sayyidina husain ), Ayahnya ( Sahabat Ali bin Abi Thalib ),
Ibunya ( Sayyidah Fatimah), Kakeknya ( Rasulullah SAW ), serta
keturunan-keturunanya, Selamatkanlah kami dari buruknya hari ini, dan buruknya
bala’ yang ENGKAU turunkan. Wahai Dzat yang mencukupi segala kesusahan. Wahai
Dzat yang menolak segala bala’.
Maka sesungguhnya
Allah akan mencukupi (kebutuhan) mereka, DIA lah yang Maha Mendengar dan Maha
Mengetahui. Cukup bagi kita Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari ALLAH,
Dzat yang Maha Tinggi dan Maha Agung.
Maka Allah dengan
kemulyaan-Nya akan menjaganya dari semua bencana-bencana yang turun pada hari
itu dan akan terhindar dari bencana-bencana itu sampai sempurnanya tahun.
Terlepas dari benar
tidaknya atau percaya tidaknya kita terhadap peristiwa tersebut, beberapa
hal yang kiranya perlu kami sampaikan sebagai pendapat pribadi kami bahwa :
1. Sial atau tidaknya nasib diri kita bukan
karena adanya Rabu Wekasan, namun terserah pada kehendak Allah SWT sebagai
penentu nasib kita semua. Karena
apapun keburukan yang akan terjadi pada kita, tidak akan pernah terwujud
manakala Allah SWT tidak menghendakinya, Demikian juga sebaliknya.
2. Allah berjanji akan mengijabahi setiap do'a hamba-NYA. jadi kita
musti memperbanyak berdo'a kepada Allah SWT terlebih supaya dihindarkan dari
berbagai bala' serta diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan
dari-NYA.
3. Dengan adanya hari rabu wekasan tersebut, kita harus lebih
menitik beratkan untuk bertakarrub kepada Allah SWT, bukan pada pengkultusan
hari. Kita tidak tahu pasti kebenaran akan rabu wekasan, dikarenakan kita tidak
mempunyai keistimewaan sebagaimana para ulama' ahli ma'rifat tersebut diatas.
Namun juga tidak etis manakala kita mencaci ataupun menyalahkan para ulama'
tersebut. Sebab inti dari apa yang beliau ajarkan adalah supaya kita lebih
mengfokuskan diri dalam memohon perlindungan Allah SWT.
Tidak selamanya orang
berziarah kubur dikatakan musyrik, demikian juga orang yang berdo'a di hari
rabu wekasan. Insya'alloh, Allah Maha tahu apa yang kita kerjakan. Hanya
kepada-NYA kita memintadan hanya kepada-NYA kita memohon pertolongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar